Wednesday, July 23, 2008

Sri Partanti:


............. Gerakan radikalisme selalu mengganggu stabilitas keamanan sehingga perlu penanganan secara serius menurut hukum, tanpa diskriminasi. Gerakan radikal berpotensi mengganggu kepentingan publik, baik masyarakat domestik maupun internasional. Oleh karena itu, penanganannya sangat mendesak. Apabila penanganannya tidak serius, hal tersebut tidak saja merugikan citra bangsa Indonesia, tetapi juga dapat menjadi pintu masuk kekuatan asing.
Namun demikian kelompok radikal tersebut dapat dapat diberdayakan untuk memperkuat pertahanan negara bila mana pemerintah serius dalam menangani masalah kaum milisi/radikal tersebut melalui pembinaan mental dan spiritual untuk diarahkan menjadi komponen cadangan, karena pada dasarnya kaum radikal mempunyai potensi dalam hal keberanian, semangat tempur yang tinggi dan rela mati demi mempertahankan tujuannya, dengan demikian untuk mencegah naiknya kekuatan kaum radikal tersebut maka pemerintah harus memiliki alasan dulu untuk menekankannya, kemudian dalam hal ini Departemen Pertahanan bersama-sama dengan pihak intelejen dapat merekrut mereka, karena kelompok radikal walaupun berbahaya tetapi justru sangat mudah dikendalikan. Psikologi kaum radikal adalah psikologi orang marah, seperti yang diketahui orang marah sangat kehilangan daya nalar kritis dan akal sehatnya, sehingga bila mereka liar akan sangat tidak terkontrol sebaliknya juga mereka menjadi sangat mudah dihasut dan dibohongi sehingga menjadikannya sebagai pion yang sangat ideal karena akan mengikuti apa saja kemauan penyuruhnya..............

2 comments:

catatantanty said...

Ass.Ws Wb

Teman2ku Diklatpim tiga bagamana ya kabarnya ? pastilah baik, karena itu yang aku harapkan.

Oh...ya tadi siang mas Budi SMS aku ..katanya blog kita lagi rame, tapi sayang internet di kantorku lagi ngadat jadi aku gak bisa ikutan.....tapi gpp, mudah-2an teman yang lain pada ikutan. Lalu gimana apakah sudah memberikan komentar kepada Kabadiklat ?

Anton H Biantoro said...

Tanty juga nampaknya sedang sibuk dengan Sisfo Badiklat ya! Rasanya kita perlu juga perkenalkan ex Diklatpim III/2008 dengan Sisfo Badiklat, supaya mereka lebih bangga dengan Alma Mater-nya. Salam!