Monday, November 24, 2008

Dimana Posisi Kita




Sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Pertahanan dan Angkatan (AU,AD,AL) kadang kala kita tidak bisa memposisikan diri keberadaannya di posisi yang mana?

Bukan karena tidak ingin berada di posisi yang benar, tapi kadang kala tidak pernah tahu bahkan ironisnya tidak pernah mau tahu posisi kita berada dimana.

Saat keberadaan kita mulai dipertanyakan, sesuatu yang membuat iri berjalan di depan mata kita. TNI dengan mulus bisa meniti karier di Dephan.

Akhirnya, PNS hanya bisa berjalan mengikuti arus, tanpa ada upaya untuk meraih sesuatu yang diharapkan. Padahal untuk mengetahui posisi kita ada dimana, aturan yang jelas telah dibuat.

Tapi kita tidak pernah memahaminya. Ironisnya, jangankan untuk memahami, terkadang keberadaaan aturan tersebut kita tidak pernah mengetahuinya.

Untuk meneniti karier dan mengejar sesuatu jabatan yang diharapkan oleh seorang PNS, sebaiknya dipahami Keputusan Menteri Pertahanan Nomor : KEP/08/M/IX/2001, tanggal 4 September 2001, tentang Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan Tingkat Departemen Pertahanan. Sehingga kita bisa mempersiapkan diri dan memposisikan diri kita, kita sesungguhnya ada dimana?

Berikut ini peta jabatan sesuai dengan KepMen tersebut:

Eselon I/a - Pangkat TNI, Letjen. Pangkat PNS, IV/d-IV/e. Untuk jabatan Sekjen, Irjen.
Eselon I/a - Pangkat TNI, Mayjen. Pangkat PNS, IV/d-IV/e. Untuk jabatan Dirjen, Kabadan.
Eselon I/b - Pangkat TNI, Mayjen. Pangkat PNS, IV/c-IV/e. Untuk jabatan Sahli Menhan.
Eselon II/a - Pangkat TNI, Brigjen. Pangkat PNS, IV/c-IV/d. Untuk jabatan Sesditjen, Sesbadan, Sesitjen, Inspektur, Karo, Direktur, Kapus.
Eselon II/b - tidak ada di Dephan.
Eselon III/a - Pangkat TNI, Kolonel. Pangkat PNS, IV/a-IV/b. Untuk jabatan Kabbag, Kasubdit, Kabid.
Eselon III/b - tidak ada di Dephan.
Eselon IV/a - Pangkat TNI, Letkol. Pangkat PNS, III/c-III/d. Untuk jabatan Kasubbag, Kasubbid, Kasi.
Eselon IV/b - Pangkat TNI, Mayor. Pangkat PNS, III/b-III/c. Untuk jabatan Pemb. Kasubbag. Pemb. Kasubbid, Pemb. Kasi.
Posisi kita dimana?

26 comments:

Anonymous said...

Membaca judulnya saya sedih teringat nasib yang sedang saya alami sbg PNS AD yang tidak diberikan kesempatan berkarir seperti PNS Dephan, saat ini saya lagi mengajukan pindah ke Pemkot Cimahi yang sudah welcome menerima saya dn janji mendapatkan jab eselon 3 tapi saya mengalami kendala di Kodam III/Slw yang tidak mau menerbitkan surat pengajuan pindah dengan alasan tidak memenuhi syarat ketentuan masa kerja untuk gol.3 harus 15 thn boleh pindah lintas Departemen sedangkan saya baru 10 thn (ada ST Kasad lupa no.nya)padahal 5 tahun lagi belum tentu ada kesempatan seperti skr, saat ini saya lagi berusaha keras supaya bisa pindah he he... adakah saran dari teman2 ??

= WETI =

Anonymous said...

Untuk rekan kami yg di kodam III/Slw agar bersabar, coba cari lobi lobi lagi untuk mendapatkan rekomundasi mutasi.
selamat bekerja.

Bambang Ismanto said...

Kesedihan.... Weti, mungkin sama dengan yang aku alami.
Aku merasa tidak mendapat tempat sebagaimana mestinya.
Tidak ada penghargaan sama sekali atas apa yang telah kita raih..... Formasi jabatan, kayaknya masih sekedar angan-angan.
Andai Weti mau pindah ke Pemkot, saya sangat mendukung.... Sayapun akan ambil bila kesempatan itu ada....
Teruslah berjuang teman.....

murtiana said...

Sdr. Bambang dan Sdri. Weti, kalian jangan putus asa ya, kejar terus kesempatan yang ada pasti ada jalan keluar yang terbaik.

Aku sebagai temen cuma pingin kasih dukungan semangat dan doa, dan inget loh walaupun kita sudah berusaha dengan keras, tetep keputusan tertinggi ada pada Yang Maha Esa, jadi selalu berdoa dan tetep tunjukkan kinerja yang baik n tekun bekerja dengan sungguh-sungguh, pasti atasan kita dapat menilai seberapa pantas kita mendapatkan apa yang seharusnya kita dapatkan. Jangankan pimpinan kita, menurut aku sich meja, kursi dan komputer pun pasti bisa melihat n menilai layak tidakknya kita mendapat promosi seperti yang kita harapkan. Jadi tunjukkan kalau kita mampu n santai aja kali, gak perlu ngoyo Setuju gak? kalau aku sih setuju....

= murtiana ( temenmu loh)

Anonymous said...

Rekan Ana....
Gimana nich koq baru muncul? Kemana saja?
Aku ingin tahu foto-foto kegiatan di Bandung, untuk diposting di Blog kita.
Biasanya mbak ana khan paling seneng foto-foto, pasti di Bandung juga punya ya foto-fotonya.
Kalo ada tolong kirim ke emailku untuk diposting di Blog kita. Atau mbak Anna dech yang posting. oke...

budi maryanto said...

Halo temen-temenku jangan sedih dan bimbang, pangkat, jabatan hanya untuk di dunia semata..yang penting kita bisa memaknai apa yang telah kita capai saat ini. Bersyukur apa yang telah kita terima adalah satu kata yang patut kita renungkan..masih banyak saudara-saudara kita yang bernasib kurang baik..he..he kayak ustazd aja.

Mari terus berjuang pantang menyerah..suatu ketika asa itu akan kita capai. Hidup PNS Dephan...

Anonymous said...

Tadi pagi saya menghadari upacara HUT Korpri di Makodam III/SLW. Dikanan kiri saya teman-teman sesama PNS TNI sharing tentang karir mereka yang dibatasi dan tidak jelas. Ternyata kalau sesama PNS TNI berkumpul yang jadi topik utama seputar karir/jabatan. Saya bepikiran bahwa situasi tersebut tidak akan berubah apabila tidak dilakukan reformasi organisasi TNI. Informasi dari Kang Bambang tentang kesetaraan dalam pangkat/jabatan, itu informasi yang positif. Hanya memang kita harus sabar menanti, meskipun saya sendiri bertanya sabar sampai kapan? Apapaun juga yang terjadi tampaknya saat ini kita harus menerima kondisi ini dengan lapang dada, sambil berupaya agar aspirasi PNS TNI dapat diterima & direalisasikan.

Anonymous said...

Neng Weti...yang perlu kita lakukan sekarang adalah hanya menerima kondisi yang ada sambil kita terus berusaha. Karir kita dibatasi sementara untuk pindahpun terikat ST. Sebenarnya KOprpri TNI perlu membantu kita untuk memperjuangkan peninjauan kembali ST tersebut, agar anggota korpri dapat mengembangkan potensinya. Saya melihat teman-teman PNS TNI, sangat potensial. Mudah-mudahan aja kita diberikan kekuatan dan tidak menurunkan prestasi kita.... Sukses nya Neng Weti .........

Anonymous said...

Selamat ulang tahun ya teman teman PNS tetap semangat apapun yang terjadi insya Allah saya akan berjuang melakukan yang terbaik untuk perbaikan nasib teman-teman termasuk saya sendiri, makasih sarannya jangan lupa doakan sapa tau ada jurig numpak ST he he....

= WETI =

budi maryanto said...

Selamat ulang tahun ke-37 Korpri.. beberapa waktu lalu tepatnya tanggal 1 Desember saya juga menghadiri peringatan HUT Korpri di Makodam III/Slw dan kebetulan bertemu dengan teh Yupi, sama halnya dengan teh Yupi ternyata sebagian besar dari mereka mempertanyakan nasib mereka. Rata-rata dari mereka sudah melalui pendidikan untuk melengkapi jenjang karier berikutnya. Namun apa daya setelah kembali ke kesatuan seolah hasil pendidikan tersebut tidak berpengaruh terhadap karier. Menyikapi hal tersebut.. kembali kepada diri kita yaitu tetap sabar, tabah dan ikhlas untuk selalu bekerja mengabdi kepada negara dan bangsa serta senantiasa selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar nasib kita bisa berubah. Amin.

Anonymous said...

As'kum dan salam sejahtera dear all diklatpimtiga2008 alumnus. Aku turut prihatin dengan kondisi teman2 sekalian. Sekalian numpang ngasi pendapat nih. Semua itu tergantung bagaimana kita menyikapi keadaan yang terjadi. Bisa jadi ini ujian hidup untuk kita. Boleh coba resep saya yang sederhana yang sudah saya buktikan keberhasilannya:
Pertama, sejak SMA kelas 3 saya rutin tahajjud dan dhuha, puasa senin kamis (dalam hal ini saya dibantu ibunda, beliau melakukan hal yang sama, alhamdulillah saya lulus sipenmaru 1986 sekaligus masuk PTN favorit saya).
Kedua, setelah beranjak bekerja, banyaklah bersedekah, sedekah yang benar2 ikhlas. Bagaimana kita mau menerima banyak, sedangkan memberi saja kita jarang/pelit. Lihat sekeliling kita, masih banyak yang nasibnya jauh di bawah kita, Faktor kuncinya bersyukur. Tung Desem Waringin (TDW), seorang motivator finansial ternama Indonesia mengatakan “Semakin banyak kita memberi, semakin banyak kita menerima”. Sudahkah teman2 bersedekah hari ini? (pastikan dulu cara dan sumber uang yang kita peroleh halal adanya, karena kalau tidak, Allah tidak menerima amal ibadah kita selama 40 hari karena makan / minum dari uang tidak halal, apa tidak ngeri?)
Ketiga, lakukanlah sholat tobat dengan sebenar2nya tobat. Memang yang ini berat, tidak semua sanggup. Dosa bejibun, tapi mintanya macam2 pada-Nya.
Keempat, dapatkanlah guru agama, kyai atau ustadz yang benar2 dapat menjadi pembimbing pribadi spiritual kita. Mereka tempat kita berdiskusi / tanya jawab, curhat, lebih melengkapi ilmu agama kita yang kurang, dsb. Penyebab utama -- yang tidak disadari banyak orang – kita sangat kurang mendekatkan diri pada Allah SWT, Sang Maha Pencipta. Permintaan kita banyak pada-Nya, tapi apakah kita sudah menaati permintaan-Nya? Apakah teman2 tahu bahwa di belakang setiap orang yang sukses di luar sana mempunyai guru spiritual? Presiden SBY saja – yang sudah terjamin segala fasilitasnya -- punya guru spiritual sebagai pembimbing, masa kita orang biasa yang bukan pejabat ini – yang tidak terjamin apapun -- tidak punya guru?
Alhasil, satu per satu niat dan keinginan saya terkabul, mulai dari yang sudah saya prediksi hasilnya, maupun yang tidak saya sangka2. Hidup ini bagai air mengalir, kita boleh melawan arus, tapi jangan sampai terbawa arus. Berangkat dari pengalaman masa kecilnya yang pahit, Andrie Wongso (AW), seorang motivator #1 Indonesia, mengatakan “Jika anda lunak pada diri anda, maka kehidupan akan keras pada anda .. namun jika anda keras pada diri anda, maka kehidupan akan lunak pada anda”. Silakan teman2 berpikir dengan tenang dan resapi dalam hati masing2, gaya dan jalan hidup seperti apa yang kita inginkan.
Demikian dari saya, semoga bermanfaat. Silakan teman2 lainnya bisa menambahkan or maybe comments. Selaku manusia saya tetaplah kurang sempurna. Manusia adalah tempatnya salah. Yang salah adalah saya, yang Maha Benar adalah Allah SWT. Terima kasih. Was’kum dan sampai jumpa pada komen berikutnya.
Lusmini Larasati

NB. Manusia hidup perlu motivasi, saya sarankan ada bagian motivasi pada blog kita ini, nanti bisa saya bantu mengisinya ok

Anonymous said...

Tuk mbak ucimini,
Trima kasih atas komentarnya. Kalo punya artikel tentang motivasi tolong diposting di blog ini. Kalo belum sempet kirim posting, kirim dulu aja ke e-mailku, nanti saya yang posting. Terima kasih.

Lynda Natalia said...

tuk temen ku wet...wet...
terus berjuang, gw doain niat lo bisa terkabul.
N' kayaknya resep dari ucimini boleh juga tuh di coba....!!!!

Met Ultah tuk temen-temen PNS diseluruh Indonesia.

Anonymous said...

eh jeng linda baru nongol kemana aja? he he .... klo gw tobat setanya lari semua dong he he ampuuu..uuunn panaaa...aaass!!!!

= Gadis jujur yag mo tobat =

budi maryanto said...

Neng wet..kapan lagi mo tobatnya klo bukan sekarang. Kayaknya klo mau tobat jadi dech pindahnya.

Anonymous said...

Klo dgn tobat bisa merubah ST KASAD gw mau lah emang hubnya apa? bisa aja mas budi mah yang pasti klo saya mo naik haji baru tobat he he.... (emang Gw knp gt? )makanya jgn kebanyakan nonton infotaiment he.. he.. trims atas support temen2

= neng tobat ah =

ucimini said...

Kalo masukan dari saya dianggap angin lalu saja terserah yang membaca, komentar saya serius untuk kebaikan teman2 semuanya. Kalau mau berubah nasib, lakukan .. kalau mau tetap seperti itu2 juga, tidak usah lakukan, tidak ada paksaan. Sering terjadi -- bukan nakut2in -- manusia dapat musibah dulu (sebagai teguran dari Sang Pencipta)baru ia melakukan perubahan. Tidak ada kata terlambat. Change now or never! Be a winner not a loser!

budi maryanto said...

Ntuk mba Uci..saya setuju atas komentarnya dan saya yakin temen2 juga setuju dan akan selalu berusaha untuk merubah nasib kita dengan bertobat.
Untuk selanjutnya mari kita introspeksi diri kita masing2 sudahkan kita bertobat...

DIKLATPIM III/2008 - DEPHAN RI said...
This comment has been removed by the author.
catatantanty said...

Ass.Wr.Wb.

Wah aku jadi tertarik sama ustazah Ucimini...

Emang apa yang dikatakan mbak uci itu benar....

tapi satu hal yang saya ingin tanyakan mbak?

apakah uang yg kita terima selain gaji itu benar-2 uang halal?

karena setahu saya uang halal itu ya cuma gaji....tapi mana ada departemen yang hanya memberi uang gaji saja? setidaknya uang selain gaji itu juga berbau tidak halal hanya prosentasenya kecil.

wassalam.

untuk temen2 semua ayo kita ramaikan blog ini...untuk obat kangen...he...he...he....

Anonymous said...

salut !buat blognya

emang nasib kali yach jadi PNS di lingkungan TNI/Dephan, setinggi apapun gelar yang di sandang gak ngaruh! apalagi pinter setinggi langit.....:( Cos aturan udah jelas ! truz ? tinggal realisasi aja, pertanyaannya bapak-bapak dan ibu- ibu yang udah diklatpim III ini mo di arahkan kemana? setara apa diklatpim IV,III,II bahkan kalo mungkin Diklatpim tk I dengan pendidikan penjenjangan ala TNI ? kalo temen-temen kita di luar sana (yang seragam coklat ama ijo) mungkin jelas arahnya.....ampe jadi boz yah :) terakhir.....rekomendasi apa yang bapak-bapak dan ibu-ibu hasilkan untuk dapat merubah judul yang saya sendiri gak tau posisinya ada dimana?
Thx...sory gak bisa ngasih solusi...belum diklatpim sih :)
mau dong diajarin buat blgo kayak gini.....

Anonymous said...

tuk bang Jadul...
kalo bicara kesetaraan...
sebenarnya Pim 3 itu kalo di TNI ya SESKO
Jadi calon kolonel.
Cepet2 ya ikutan diklatpim, biar ngerasain

Anonymous said...

Ada wacana lagi hasil rapat evaluasi progja petinggi di Suad 2 hari yg lalu bahwa di TNI AD kelebihan PNS gol III sedangkan jabatan terbatas sehingga yg akan di "rumahkan" adalah PNS gol III yg latbel Dikumnya dari SMA yg usianya dah rada "sepuh" jadi semakin sulit PNS AD yg latbel dikum S1 ke atas untuk keluar dari AD (dgn harapan kualitas SDM akan lbh membangun organisasi) huh nasib... nasib... mudah2an ada perbaikan untuk PNS AD minimal hasil kerja kita di hargai sbg manusia jd kerja seberat apapun hati kita iklas!

Anonymous said...

met pagi bapak ibu calon peserta diklatpim

Jika bpk ibu nanti mau ikut diklatpim, maka ada kewajiban membuat makalah KKPRK. Tiap dosen pembimbing akan berbeda sistematika, jadi bila ada plagiasi akan dibongkar WI ybs. Dan jika tidak ada waktu kami dapat membantu bisa hubungi kami di 0856 4075 5789. Team Kami menguasai beberapa analisis masalah dengan pengalaman terbang di 14 provinsi selama 11 tahun ini. terima kasih

Anonymous said...

Ass. Wr. Wb.
Memang benar kata mba uci kita harus selalu bersyukur, coba lihat di sekeliling kita untuk makan saja susah. Jangan kita bekerja terlalu berharap akan jabatan, bekerjalah dengan ikhlas agar menjadi suatu ibadah, jabatan itu suatu amanah. Apakah kita mampu dan siap untuk mempertanggungjawabkannya dihadapan Allah SWT?
Ada baiknya kita merenungkan dan berpikir sejenak serta mengambil hikmah dari cerita berikut: Abu Dzar bertanya kepada Nabi Muhammad SAW,”Wahai Rasulullah, tidakkah engkau memberiku jabatan?” Kemudian Rasulullah menepuk pundak Abu Dzar, lalu beliau bersabda, "Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau itu lemah, sedangkan jabatan itu amanah, dan jabatan itu akan menjadi kehinaan serta penyesalan pada hari kiamat, kecuali bagi orang yang memperolehnya dengan benar dan melaksanakan kewajiban yang diembankan kepadanya".
Demikian sedikit bahan untuk direnungkan oleh kita alumnus Diklatpim III
Wass. Asb.

Anonymous said...

Met pagi semua rekan "...Bersyukur itu keharusan...tapi motivasi juga penting,rekan-rekan disini udah ikut Pim III...untuk apa?...hanya untuk sekedar ikut aja,biar dapet sertifikat atau bla...bla..bla...intinya Pim III adalah diklat penjenjangan untuk bapak-bapak dan ibu-ibu mendapatkan peluang yang lebih baik lagi kedepan,apakah itu pangkat, jabatan atau hal lain yang timbul dari diklat penjenjangan ini...jadi jelas ada tujuan yang kita harapkan... so apakah semua itu terakomodir?